Sunday, September 29, 2013

Teguhkan hati tanpa provokasi



               Fenomena kehidupan yang kita alami di dunia ini, mungkin banyak yang sering terprovokasi dengan adanya hal yang bertentangan dengan pendapat, argumen, pemikiran bahkan dengan ajaran-ajaran syari’at kita yang telah kita pelajari sejak kita mengemban tanggung jawab dari Allah saat berada di rahim ibu kita.
Ingatkah anda ketika anda masih berada di rahim ibu anda, anda di bai’at untuk mengemban tanggung jawab atas kelestarian agama ini. ingatkah ! . . apa yang anda katakan ketika anda mendapatkan pembai’atan itu.  balla syahidna. .anda telah berjanji, anda telah berikrar untuk membela dan mempertahankan agama Allah.
Pertahankanlah ikrar ini, pertahankanlah janji-janji anda kepada Allah, berpeganglah teguh pada pendirian anda yang telah anda ikrar kan kepada Allah, jangan terprovokasi dengan setan-setan di sekitar anda.
Fenomena sekarang banyak provokasi-provokasi di dunia ini, apalagi dalam menyikapi masalah agama seperti syari’at islam, banyak yang terprovokasi dengan keyakinan kita, banyak penyelewengan-penyelewengan beragama, seperti ajaran-ajaran majelis tafsir Al-Qur’an yang menyatakan bahwa daging babi tidak haram, banyak pendapat-pendapat yang lain tentang beragama.
Argumen diatas sedikit himbauan kepada anda agar tidak terprovokasi dengan adanya perpecah belahan didunia ini apalagi dalam memilih suatu keyakinan, memilih ajaran dan syari’at pertahankan syari’at islamiyah anda jangan terprovokasi dengan adanya pluralisme, liberalisme bahkan kapitalisme, teguhkan iman, islam dan ihsan di hati anda.
Dalam ajaran ahlusunnah wal jama'ah diterangkan dan diajarkan untuk bertoleransi terhadap yang lain, tetapi sikap toleransi kepada agama yang lain yang bertentangan dengan syari’at kita. , apakah anda harus diam saja, apakah anda Cuma duduk berkontemplasi saat ajaran-ajaran agama anda dibicarakan oleh orang lain, apakah anda diam saja saat orang lain menentang argumen anda, menentang prinsip kepribadian anda, apakah anda seorang pecundang.?. apakah itu bukan penindasan terhadap keyakinan anda, apakah itu bukan penindasan terhadap prinsip yang telah anda perbuat.. .camkan di hati anda, . apakah anda seorang pecundang. ?. angkat bicara dan pertahankanlah argumen yang anda yakini.
Mungkin anda berpegang teguh dalam konsep ASWAJA yang harus bersikap tasammuh kepada orang lain, tetapi apakah dengan toleran tadi kita bisa meluruskan jalan, apakah dengan toleran tadi bisa menunjukkan kebenaran atau malah mungkin menyesatkan anda, maka dari itu berpegang teguh lah pada prinsip kehidupan anda, lebih-lebih dalam permasalahan syariat beragama, jangan sampai anda ter provokasi orang lain yang bertentangan dengan pendapat anda.
Al-ihtilafu rahmatun , perbedaan adalah sebuah rahmat, pernyataan ini benar tetapi bukankah kita lebih memprioritaskan dulu mana yang lebih dominan, mana yang lebih benar, jika pendapat anda salah atau pendapat orang lain lebih benar dan rasional maka akui lah, tetapi alangkah lebih baiknya lagi anda mempertahankan pendapat anda dulu, supaya ke-negatif-an pendapat orang lain bisa anda ketahui.
Orang yang ter provokasi hanyalah orang yang bodoh yang mau dibodohi oleh orang bodoh, yang tak punya pendirian, maka jangan mudah diombang-ambingkan orang di sekitar anda, yakin lah pendapat anda lebih baik, anda bisa bangun dan siap menghadapi semua.
Pastikan dan yakini bahwa anda bukan budak yang mengikuti kehendak orang lain, ikutilah kehendak dan keyakinan mu sendiri, tanpa ada provokasi dari orang lain.rsp.30.09.2013
Kami warga indonesia bersumpah
Bertanah air satu, tanpa provokasi
Berbangsa satu, tanpa provokasi
Berbahasa satu , tanpa provokasi

No comments:

Post a Comment