Paradigma
mahasiswa
Siapakah mahasiswa?, gimanakah mahasiswa?, seperti apakah mahasiswa
itu sebenarnya, saat kita di SMA, mungkin terbayang-bayang dipikiran kita arti
seorang mahasiswa sebelum kita menjadi mahsiswa beneran, berpikiran kalau
mahasiswa itu enak, kuliah nggak pake seragam, bebas melakukan apa saja,
menuntut ilmu juga nggak seperti saat di SMA yang selalu disuruh-suruh, apakah
pandangan anda tentang seorang mahasiswa ketika di SMA sama dengan pandangan
anda ketika sudah menduduki bangku kemahasiswaan, jawabannya adalah TIDAK.
Seorang mahasiswa sebenarnya adalah seperti kalimat di film 5 CM,
“ketika kaki berjalan lebih jauh dari biasanya, ketika tangan akan berbuat
lebih banyak dari biasanya, ketika leher yang akan sering melihat ke atas,
ketika lapisan tekad yang lebih seribu kali dari biasanya, ketika pengorbanan
yang lebih besar dari biasanya, ketika hati lebih kuat dari biasanya, serta
ketika mulut yang senantiasa berdo’a untuk meraih mimpi”, inilah paradigma
mahasiswa yang sebenarnya, seorang mahasiswa dituntut untuk mengatur (manage)
kehidupan dirinya sendiri, bukan mengandalkan orang lain, bukan hanya orang
lain yang bisa melakukan, tapi kita juga bisa melakukannya, dituntut untuk
bersaing menjadi yang terbaik.
Saya pernah mengkontemplasikan diri saya sendiri, apakah saya
pantas menjadi seorang mahasiswa, ketika saya hanya diam saja saat ada sebuah
masalah menghampiri saya, ketika saya hanya termenung menerima apa adanya,
padahal itu adalah hak saya, .!, jujur pada saat itu saya bukanlah seorang
mahasiswa, saya hanyalah anak SD, yang hanya diam melihat orang lain bekerja keras,
yang hanya diam saat orang lain berkarya dan hanya diam saat orang lain
mencapai kesuksesan. .kalau anda seperti itu, anda bukanlah seorang mahasiswa
tapi anda seorang anak SD yang kalau sekolah selalu diantar ibu anda.
Seorang mahasiswa akan selalu menggunakan seluruh panca inderanya
untuk meraih impian, menjalankan kakinya untuk berjalan menuju impian,
menggerakkan kedua tangannya untuk berkarya, membuka matanya untuk melihat
indahnya sebuah kesuksesan, membungkam mulut orang lain dengan sebuah argumentasi
yang fantastik, dan otak yang berpikir untuk plaining-plaining kesuksesan masa
depan. .it’s great, vinci per noi (kemenangan hanyalah milik kita).
Add caption |
Seorang mahasiswa harus berani memaparkan impian-impiannya, tetapi
bukan hanya memaparkannya saja, jangan hanya berani bermimpi, banyak mahasiswa
yang impiannya tinggi mencapai langit, tetapi untuk melakukan perjuangan dan
kerja keras mereka takut untuk melakukannya, bahkan ada seorang mahasiswa yang
nggak punya mimpi, makanya dalam pembelajaran mahasiswa lebih sering memakai
praktek dari pada teori, aksi dari pada diskusi, revolusi dari pada
kontemplasi, gerakan nyata dari pada mengumbar kata-kata.
Bersaing untuk menjadi yang
lebih baik, bersaing untuk menjadi yang terdepan, bersaing untuk menjadi sang juara,
bersaing untuk menjadi THE GREAT CHAMPION.
Meskipun dalam kemahasiswaan kita dituntut untuk bersaing, tetapi
rasa menghargai dan memikirkan orang lain atau mahasiswa lain sangatlah ditekankan
sebab interaksi kita dengan mahasiswa lain sangat penting, nggak mungkin anda
akan hidup sendirian, bersosialisasi dengan orang lain sifatnya sangatlah
penting, karena kita adalah makhluk sosial, mahasiswa juga makhluk sosial, kita
juga diwajibkan belajar dari kehidupan mereka. . SAYYID QUTH pernah mengatakan,
“orang yang hidupnya hanya memikirkan dirinya sendiri, dia akn hidup sebagai
orang kerdil dan matipun sebagai kerdil, tetapi orang yang mau memikirkan orang
lain selamanya dia akan hidup sebagai orang besar, dan matipun sebagai
orang besar.”.07.09.13.ganesa.rsp.
No comments:
Post a Comment